MOSAIC adalah gerakan kolaboratif yang terdiri dari berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memobilisasi umat Indonesia untuk memajukan dekarbonisasi dan keberlanjutan di Indonesia. Dipandu oleh ajaran Islam, gerakan ini melibatkan para pemimpin Islam dan memobilisasi pemuda Muslim untuk bergerak mendukung solusi iklim.
Berbagai inisiatif MOSAIC bertujuan untuk menyoroti titik temu antara Islam dan iklim serta memberdayakan umat untuk mendorong aksi iklim di Indonesia.
"Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam "
{QS Al Anbiya : 107}
Forum ini bertujuan untuk membangun pemahaman yang lebih kaya tentang potensi Ziswaf bagi pembiayaan iklim.
Sejumlah pemuda Muslim berkumpul bersama untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim.
Program Sedekah Energi telah berlangsung sejak tahun lalu.
Kampanye ini diharapkan menciptakan kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan.
Waryono menjelaskan, Islam merupakan agama yang hijau yang mementingkan kelestarian alam.
MLH Muhammadiyah bekerjasama dengan Green Faith dan MOSAIC merilis softlaunch buku Fikih Transisi Energi Berkeadilan' di Jakarta.
Hutan Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk mendorong pertumbuhan green economy dan carbon trading.
Pembiayaan dan filantropi Islam bisa menjadi alternatif solusi pendanaan yang inovatif karena potensinya yang sangat besar di Indonesia.
Wakaf Hutan merupakan gerakan kolaboratif penggalangan dana untuk pelestarian hutan melalui wakaf sebagai salah satu instrumen filantropi Islam.
Launching MOSAIC dan Wakaf Hutan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (30/11/2023)
Kekurangan listrik yang meluas telah memicu lonjakan penggunaan energi surya
Alquran sangat komprehensif menjelaskan tentang energi.
MOSAIC berkomitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan bauran energi yang ditargetkan pemerintah.
Aksi kolektif dapat menjadi lebih efektif ketika orang-orang menginginkan perubahan kecil yang lebih dekat dengan rumah.
Gaza diprediksi sempat menjadi lokasi dengan panel surya terpadat di dunia.
IEA memprediksi nilai investasi global akan mencapai 580 miliar dolar AS.
Taksonomi yang tidak kredibel justru dapat membuat investor iklim dan hijau ragu untuk berinvestasi di Indonesia.
Upaya membaca alam sekitar dan merefleksikan yang terjadi, menjadi hal penting yang perlu dilakukan manusia sebagai khalifah.
Program pemberdayaan dalam filantropi Islam dinilai sangat dimungkinkan menggunakan perspektif lingkungan.
