Roadshow Wakaf Hutan di Wajo, Hutan Wakaf Baru Siap Dikelola
Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan wakaf sebagai salah satu bentuk filantropi Islam

REPUBLIKA.CO.ID, WAJO — Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) bekerjasama dengan Yayasan Hutan Wakaf Bogor melakukan roadshow kampanye wakaf hutan pada Ramadhan 1446 H di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (6/3/2025).
Wajo dipilih mengingat status kabupaten tersebut sebagai salah satu kota wakaf yang dicanangkan Kementerian Agama. Roadshow tersebut digelar untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam pelestarian hutan berkelanjutan melalui mekanisme wakaf hutan.
Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan wakaf sebagai salah satu bentuk filantropi Islam, sebagai instrumen pembiayaan konservasi hutan yang inovatif. Dana yang terkumpul dalam wakaf hutan nantinya akan digunakan untuk memelihara hutan wakaf dan memastikan bahwa masyarakat dan alam menerima manfaat dari hutan.
Acara ini dihadiri perwakilan berbagai elemen seperti Kementerian Agama, pemerintah daerah, pengelola wakaf, akademisi, dan tokoh masyarakat. Kepala Kantor Kementerian Agama Kanwil Kabupaten Wajo Muhammad Subhan mengatakan, dalam menghadapi pemanasan global, Kemenag hadir lebih awal mengusung program inovatif yaitu Ekoteologi yang dijabarkan kementerian sampai ke tingkat paling bawah.
Di Sulawesi Selatan, Kanwil Kementerian Agama telah menerjemahkan dengan sebuah aksi dengan tajuk Kemenag Go Green yakni seluruh jajaran kementerian di ajak untuk penghijauan dimana-mana.
Lebih lanjut, Subhan menjelaskan bahwa Kemenag berupaya mengoptimalisasi lahan-lahan produktif di lingkungan KUA dan Madrasah melalui penanaman. Ia juga menekankan bahwa Kabupaten Wajo memiliki keunikan tersendiri karena potensi kesuburan tanahnya yang memungkinkan berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik. “Ini amanah yang harus kita jaga,” tambah dia.
Ir. Andi Musdalifah, M.Si., Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Wajo, menekankan pentingnya kegiatan diskusi seperti ini karena Wajo adalah Kota Wakaf. "Wakaf hutan itu cara baru untuk menjaga lingkungan, memberi manfaat ekonomi dan pendidikan. Semoga ini jadi awal program wakaf hutan yang berkelanjutan di Wajo," ujarnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Wajo telah dicanangkan sebagai salah satu Kota Wakaf di Indonesia, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi potensi wakaf. Langkah strategis ini membuka peluang besar bagi pembangunan berbagai infrastruktur penting yang manfaatnya kembali kepada masyarakat.
Nur Hasan Murtiaji, Steering Committee MOSAIC, menjelaskan bahwa Wajo adalah kota pertama dalam roadshow wakaf hutan di 4 provinsi. "Wajo istimewa karena semua tanaman bisa tumbuh. MOSAIC hadir untuk membantu mengatasi perubahan iklim dengan mengajak umat Islam berkolaborasi," jelasnya.
Dr. Khalifah Muhamad Ali, akademisi dari IPB University dan Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor menyoroti pentingnya hutan bagi masyarakat. "Wakaf yang dikenal selama ini hanya 3M, masjid, makam, madrasah. Padahal hutan wakaf yang dikelola dengan baik bisa memberdayakan masyarakat mengingat masih banyak orang miskin yang hidup di sekitar hutan atau sekitar 18,46 juta jiwa (63,43%) ," jelas dia.
Pertemuan ini juga memfasilitasi diskusi tentang potensi pengelolaan hutan wakaf di Wajo. Beberapa poin hasil diskusi antara lain, adanya rencana untuk pengelolaan hutan wakaf di Desa Mario seluas 1,5 hektar, yang akan diperluas menjadi lima hektar.
Selain itu, perlunya mendorong pemahaman tentang wakaf hutan dan membangun kerja sama dengan berbagai pihak baik akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, sampai media dalam pengembangan pengelola wakaf, sehingga pengelolaan hutan wakaf yang terpadu dapat menciptakan masyarakat yang mandiri.
“Jadi Wajo ini karena berkah alamnya, dinobatkan sebagai salah satu kota wakaf di Indonesia. Melalui Kementerian Agama kalau tidak salah hanya ada enam daerah di Indonesia yang dinobatkan sebagai kota wakaf. Salah satunya adalah kabupaten Wajo yang ada di wilayah Indonesia Timur. Ini nikmat dan berkah dari Allah SWT untuk kita kawal dan betul-betul kita bisa buktikan bahwa Wajo memang menjadi daerah yang patut untuk dilirik [untuk implementasi hutan wakaf] di masa-masa yang akan datang,”ujar Subhan.