Sedekah Energi Siap Berkontribusi dalam Crowd Powering Energi Terbarukan

MOSAIC berkomitmen untuk berkontribusi dalam peningkatan bauran energi yang ditargetkan pemerintah.

Nov 21, 2025 - 05:54
Sedekah Energi Siap Berkontribusi dalam Crowd Powering Energi Terbarukan

MOSAIC-INDONESIA.COM, JAKARTA — Ambisi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 100 Giga Watt dinilai membutuhkan peran banyak pihak, terutama komunitas. Pakar Energi Terbarukan Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Desmana Rachmildha menjelaskan, pemerintah, swasta hingga masyarakat berpotensi untuk menjadi kontributor energi listrik terbarukan khususnya yang berasal dari energi surya. 

Menurut Tri Desmana, pengadaan fungsi pembangkit tenaga listrik yang dimiliki oleh PLN bisa dipenuhi oleh  perkantoran baik pemerintah dan swasta melalui perluasan Roof Top untuk panel surya.  Tak hanya itu, keberadaan komunitas yang melakukan inisiatif energi bersih di level tapak juga berpotensi untuk dikembangkan. “Kita mengistilahkannya crowd powering, jadi semua berkontribusi untuk memenuhi target yang dibutuhkan pembangkit PLN,”kata dia dalam Webinar ‘Aktualisasi Fikih Transisi Energi Berkeadilan Melalui Sedekah Energi Serta Refleksi Kebijakan Pendukungnya’ pada Kamis (20/11/2025) yang digelar  Muslim for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC).

Berdasarkan kajian yang dilakukannya, Tri Desmana mengatakan, Indonesia mempunyai potensi untuk menghasilkan 4,8 KWH per meter persegi per hari. Jumlah tersebut terbilang besar apabila dibandingkan negara-negara utara. Menurut Tri Desmana, setidaknya semua kebutuhan energi penduduk Indonesia akan terpenuhi jika bisa membangun 1/1000 luas daratan dengan sistem panel surya. 

Ketua Asosiasi Masyarakat Tenaga Kerja Hijau Indonesia ini juga mengatakan, percepatan energi hijau akan memiliki multiplier effect yang besar. Selain isu lingkungan, keberadaan energi terbarukan akan menarik banyak investor ke Indonesia. Pabrik-pabrik yang dioperasikan dengan energi terbarukan pun akan menghasilkan lapangan kerja hijau (green jobs).  Produk Indonesia yang menggunakan energi hijau juga dinilai akan lebih bisa diterima  di pasar dunia. Pada gilirannya, penggunaan energi bersih  akan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

“Market sudah ke arah renewable, green energy itu naik terus.  Bagi investor, Clean Energy is turning from nice to have menjadi to must have.  Meski energi batu bara 60 persen, di masa depan sudah tidak diinginkan. Secara umum kita pengen lebih green. Kalau dikotori terus dengan kecepatan yang sama maka pada 2050, bumi ini akan mengalami pemanasan yang tidak bisa dikendalikan lagi.”

Besarnya potensi dari transisi energi ini pun menjadi perhatian dari Muslim for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC). Wakil Kepala Program MOSAIC Reka Maharwati menegaskan, pihaknya berkomitmen ikut berkontribusi meraih target bauran energi terbarukan Presiden Prabowo yang mencapai hingga 100 Giga Watt. 

Untuk memenuhi peran di level tapak, MOSAIC pun menginisiasi program Sedekah Energi pada 2023. Program yang difokuskan untuk masjid-masjid di daerah pelosok ini bermula dari hasil riset Purpose Climate Lab yang mengungkapkan jika masyarakat Indonesia ternyata lebih percaya dengan tokoh agama dalam isu lingkungan. 

Menurut Reka, Sedekah Energi menjalani proses yang panjang dalam isu transisi energi. Di masyarakat, terjadi kesenjangan yang besar ketika menerima perubahan dalam teknologi energi terbarukan. Reka mengungkapkan, banyak masyarakat yang tidak siap menerima perubahan tersebut. Hal tersebut terbukti saat kali pertama Sedekah Energi bergulir di Masjid  Al Ummah Al Islamiyah di Sembalun, Lombok Timur, 

Kala itu, Reka mengatakan, masjid tersebut sebenarnya sudah memiliki bantuan instalasi panel surya. Hanya saja, kata Reka, pengurus masjid dan masyarakat setempat membiarkannya terbengkalai karena tidak diberikan pengetahuan yang cukup seputar instalasi panel surya tersebut.

Untuk itu, Reka mengatakan, program Sedekah Energi selalu melakukan assesment, transfer knowkedge dan pelibatan masyarakat setempat. Dengan demikian, warga bisa mengoperasikan instalasi panel surya secara mandiri dan listrik bersih pun bisa dinikmati masyarakat.

Reka menjelaskan, Sedekah Energi kini sudah merambah ke Bantul, Garut, dan Sijunjung Sumatra Barat. Setidaknya, program ini sudah berhasil mengumpulakn donasi berkisar Rp 250 juta dari 16.306 donor.

Reka mengatakan, “Melalui kolaborasi, sinergi dan dukungan dari setiap pihak, kita bisa menjadikan masjid sebagai pelopor solusi iklim.”