Menag: Inisiatif Hutan Wakaf Perlu Diperbanyak
Kampanye Wakaf Hutan berintegrasi dengan BWI sehingga gerakannya komprehensif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar menyambut baik terbentuknya Forum Hutan Wakaf Indonesia usai diselenggarakannya focus group discussion (FGD) yang diikuti oleh delapan lembaga/nazir/komunitas hutan wakaf di Jakarta pada Senin lalu.
Menurut Menag, inisiatif berupa forum hutan wakaf perlu diperbanyak mengingat cakupan wilayah Indonesia yang terbilang luas. Terlebih, Menag mengungkapkan, kampanye Wakaf Hutan berintegrasi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sehingga gerakannya semakin komprehensif.
Menag pun mengapresiasi peran MOSAIC yang sudah ikut menginisiasi Wakaf Hutan sehingga gerakannya semakin massif. "Makin banyak orang bekerjasama dengan sesuatu yang luhur itu akan lebih baik. Semakin banyak orang berpartisipasi di jalan kebenaran itu akan semakin baik,"kata Menag usai Malam Charity Dinner bertajuk 'Ekoteologi dalam Aksi, Gerakan Green Waqf untuk Pelestarian Hutan Berkelanjutan' di Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Selasa (23/4/2025).
Lebih lanjut, Menag mengatakan, gerakan Wakaf Hutan akan mewariskan generasi muda dunia yang indah. Menurut Menag, gerakan yang diinisiasi Moslem for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC) tersebut merupakan simbol harapan manusia akan nilai-nilai yang luhur.
“Tanpa pepohonan tidak ada legacy warisan dari orang tua untuk anaknya. Mewariskan hutan berarti mewariskan nilai-nilai luhur. Tanpa ada hutan itu nanti tak akan ada kehidupan. Tanpa ada kesuburan, tanpa ada keluhuran, tanpa ada keteguhan,”ujar Menag.
Menurut Menag, manusia berharap kepada pohon karena sifatnya yang multifungsi. Saat kecil, pohon akan menjadi subur dan menyegarkan. Setelah pohonnya membesar maka akan menghasilkan buah. Selepas mati pun bisa menghasilkan kayu bakar bahkan akan menjadi fosil yang akan menjadi batu bara. “Karena itu tidak pernah tidak bermanfaat. Kata nabi, menanam pohonlah meski besok akan kiamat. Jadi marilah kita menanam pohon,”ujar menag.
Lihat postingan ini di Instagram
Ketua MOSAIC Nur Hasan Murtiaji menjelaskan, kampanye Wakaf Hutan selaras dengan program ekoteologi yang diinisiasi oleh menteri agama. Dia pun mengapresiasi langkah Kemenag menanam satu juta pohon serentak dalam memperingati Hari Bumi pada Selasa (22/4/2025).
Menurut Hasan, MOSAIC yang berkolaborasi dengan Kemenag juga telah melakukan roadshow Wakaf Hutan pada Ramadhan lalu ke empat kota wakaf yakni Wajo, Gunungkidul, Tasikmalaya hingga Padang. Tiga dari empat kota tersebut telah berkomitmen untuk membangun hutan wakaf di daerahnya masing-masing.
Ditambah dengan hutan wakaf yang telah ada, yakni di Aceh, Bogor, Gunung Sindur dan Mojokerto, maka setidaknya ada tujuh titik hutan wakaf yang tersebar di seluruh Indonesia. “Dengan konsep hutan wakaf pelestarian ekologi punya dampak ekonomi dan kontribusi untuk edukasi,”ujar dia.
Hasan yang juga merupakan Direktur PT Republika Media Mandiri tersebut juga mengungkapkan, MOSAIC telah melakukan focus group discussion (FGD) yang menghasilkan dibentuknya Forum Hutan Wakaf Indonesia. Tak hanya itu, FGD tersebut juga menghasilkan peta jalan selama lima tahun ke depan mengenai pengembangan hutan wakaf yang akan diawali oleh penguatan kompetensi nazhir lewat prinsip Good Nazhir Governance.