Warga Sembalun Terima Sedekah Energi Listrik Bertenaga Surya
Di Sembalun, listrik hampir dua kali sehari mengalami pemadaman
Warga Dusun Dasan Tengah Barat, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, nampak semringah sejak awal Ramadhan 1444 H. Pasalnya, mereka bisa menikmati listrik energi bersih, sehingga tidak lagi mengalami pemadaman listrik yang kerap terjadi.
"Ini sangat positif. Meski lampu PLN mati, di sini lampu menyala. Itu salah satu manfaat langsung yang paling kami rasakan bersama hari ini," kata H Abdurrahman Sembahulun, pendiri Pesantren Pertanian Yayasan Al Ma'hadul Islami (YAMI), Selasa (28/3) malam.
Hari itu, dilakukan serah terima secara simbolis Sedekah Energi di Masjid Al Ummah Al Islamiyah yang berada di kaki Gunung Rinjani. Abdurrahman menambahkan di Sembalun listrik hampir dua hari sekali mengalami pemadaman. Dengan adanya panel surya maka tidak lagi mati lampu di lokasi tersebut. Manfaat lainnya, di dusun tersebut terdapat dua sumur bor yang dapat dimanfaatkan kembali dengan menggunakan sumber listrik panel surya, "Selama ini ketersedian listrik di sini tidak mencukupi," katanya.
Dengan adanya panel tenaga surya dan sumur bor bisa difungsikan selain membantu kebutuhan air bersih warga sekitar, air untuk mesjid, kolam ikan dan juga bisa untuk mengairi lahan pertanian sekitar pondok seperti tanaman cabai, wortel, tomat dan sebagainya yang antara lain dikelola oleh Kelompok Wanita Tani.
Nahdlatul Ulama
Sedekah energi pembangkit listrik tenaga surya diserahkan Muhammad Ali Yusuf, Dewan Pengarah Mosaic dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) kepada Abdurrahman Sembahulun pendiri Pesantren Pertanian Yayasan Al Ma'hadul Islami (YAMI). Sejak awal ramadhan panel surya berkapasitas total 4.700 WP (Watt Plak) telah berfungsi, sehingga bermanfaat memenuhi berbagai kebutuhan listrik operasional masjid hingga kegiatan sosial dan ekonomi warga.
Jika sebelumnya kebutuhan biaya listrik per bulan mencapai Rp150 ribu, dengan adanya panel surya tersebut nyaris pesantren tidak lagi membayar listrik. Penyediaan energi bersih ini direalisasikan melalui program Sedekah Energi yang diinisiasi Mosaic atau kolaborasi umat Islam untuk dampak iklim. Muhammad Ali Yusuf mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan, mulai dari masjid, dan ini sekaligus mendorong masyarakat untuk terlibat di dalam penyediaan energi terbarukan menjadi sesuatu yang sangat penting dilakukan se Indonesia.
Saat ini sebutnya, energi terbarukan belum menjadi hal yang umum terjadi di banyak tempat, tidak merusak lingkungan dan minim polusi sebagai salah satu solusi dari permasalahan iklim. "Di lokasi ini kebetulan dibutuhkan karena juga listrik sering padam sedangkan kebutuhan untuk air dan segala macam membutuhkan energi sehingga kita memberikan fasilitas solar panel itu," kata Ali Yusuf.
Listrik masjid Sedekah Energi panel surya di Sembalun adalah aksi pertama yang dilakukan Mosaic menyusul kemudian akan dibangun di salah satu lokasi di wilayah Yogya. Sebelumnya Masjid Al Ummah Al Islamiyah sudah memiliki solar panel hibah dengan kapasitas 2.400 WP yang digunakan untuk pompa air, namun karena panel rusak (inverter dan pompa) sehingga mangkrak dan wargapun kesulitan listrik dan air.
Karenanya Mosaic kemudian membenahinya dan membangun satu panel baru 2.300 WP sehingga total 4.700 WP ditambah dua unit inverter serta baterai dua unit. Panel surya yang telah terpasang memenuhi 100% kebutuhan listrik masjid yang menjadi pusat aktivitas ibadah dan sosial bagi lebih dari 100 jamaah. Listrik yang dihasilkan juga akan membantu penerangan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan penerangan jalan.
Selain itu, tujuh rumah warga akan mendapatkan subsidi aliran listrik dari panel surya tersebut. Ali menjelaskan, sebanyak 19 warga terdiri dari 14 laki serta 5 perempuan mendapatkan pelatihan, pemeliharaan dan pengoperasian, "Kami berharap mereka ini menjadi motor pemeliharaan fasilitas dan instalasi solar panel ini agar terus bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama dan kebermanfaatannya lebih banyak lagi," ujar Ali.
Sedekah Energi adalah salah satu program lanjutan dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang mulai diinisiasi pada 2021. Mosaic merupakan kolaborasi hasil kerja sama berbagai elemen masyarakat yang terdiri dari organisasi Islam, media, hingga akademisi dan lembaga nirlaba yang berfokus pada solusi permasalahan iklim dan inovasi untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.
Warga setempat mengaku selama ini sering terkendala dengan ketersediaan air dan listrik, masalah kekeringan. "Karena keterbatasan aliran listrik, kami kekurangan air sehingga untuk berwudhu saja, jamaah harus pulang ke rumah. Kami bahkan harus membeli air menggunakan truk jungkit untuk disalurkan ke masyarakat," jelas Muhammad Syahidul Wathan, takmir masjid di PP Yami.
PP Yami merupakan pesantren yang berada di kaki Gunung Rinjani didirikan oleh Abdurrahman Sembahulun pada 1985 lalu dengan santri yang diambil dari kalangan kelompok tani. Santri di Ponpes Pertanian ini tidak hanya diajarkan tentang agama tetapi juga tentang pertanian serta kepedulian terhadap lingkungan (N-2) (https://mediaindonesia.com/nusantara/569504/warga-sembalun-terima-sedekah-energi-listrik-bertenaga-surya)