Mengenal Topan Yagi, Angin Super yang Hantam Vietnam
Badai itu diawali dengan angin topan yang datang pada Sabtu di pantai timur laut Vietnam.
MOSAIC-INDONESIA -- Badai yang memasuki Laut Timur Vietnam pada Selasa, pekan lalu, menjadi angin terkuat di kawasan tersebut selama satu dekade terakhir. Sejauh ini, badai yang disebut sebagai ‘yang terburuk di Asia pada tahun ini menyebabkan 127 orang tewas dan 54 lainnya hilang. Hujan deras memicu banjir dan tanah longsor, mengubur rumah-rumah, menyapu jembatan dan kini mengancam ibu kota Hanoi.
Di beberapa provinsi utara, termasuk pinggiran kota Hanoi, penduduk harus mengarungi banjir setinggi lutut. Air berwarna cokelat mengalir deras di tangga pejalan kaki, kata badan penanggulangan bencana pada Selasa (10/9/2024).
Badai itu diawali dengan angin topan yang datang pada Sabtu di pantai timur laut Vietnam. Angin kencang berjuluk Topan Yagi ini menghancurkan sebagian besar kawasan industri dan permukiman serta membawa hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Sebelumnya, topan tersebut telah melanda Filipina dan pulau Hainan di Cina selatan. "Saya harus meninggalkan semuanya karena air naik terlalu cepat," kata Nguyen Thi Tham, warga berusia 60 tahun yang tinggal di daerah rawan banjir dekat Sungai Merah di Hanoi, melalui telepon. Nguyen hanya bisa membawa anjingnya.
Pada Kamis pukul 10 pagi, Yagi berada di bagian utara Laut Timur Vietnam, sekitar 490 km timur laut Pulau Hainan di Cina, menurut Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional, dalam laporannya yang dirilis pada Kamis (5/9/2024) lalu.
Lembaga prakiraan cuaca tersebut mengungkap, pada Jumat pukul 10 pagi, Yagi berada 120 km di timur Pulau Hainan dan sekitar 550 km dari Quang Ninh di Vietnam. Topan ini bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 10-15 km/jam. Pada Sabtu pagi, badai tersebut diperkirakan berada di atas Teluk Tonkin bagian utara, sekitar 120 km dari Quang Ninh. Badai tersebut kemudian diproyeksikan akan menghantam daratan antara Quang Ninh dan Ninh Binh, dan akhirnya melemah menjadi depresi tropis.
Badan meteorologi Jepang melaporkan bahwa kecepatan angin Yagi telah mencapai puncaknya pada 198 kpj, dan diperkirakan akan turun menjadi 126 kpj saat memasuki Teluk Tonkin. Namun, badan meteorologi Hong Kong memperkirakan badai tersebut dapat semakin menguat, dengan kecepatan angin mencapai 220 kpj dalam beberapa jam mendatang.
Hujan deras turun di seluruh Vietnam utara dan utara-tengah mulai Jumat hingga Senin, dengan beberapa wilayah terdampak hujan hingga 500 mm. Hujan deras ini dapat menyebabkan banjir di wilayah dataran rendah dan tanah longsor di lereng.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengeluarkan arahan pada Selasa yang mendesak wilayah utara dan utara-tengah untuk bersiap menghadapi badai. Wilayah pesisir diperkirakan akan memberlakukan larangan kapal laut mulai Kamis.
Keganasan Topan Yagi tidak jarang terjadi. Sebelumnya, Samudra Pasifik bagian barat secara unik mampu menahan beberapa badai terkuat di bumi, tulis wired.com.
Topan adalah siklon tropis yang kuat, istilah umum untuk sistem tekanan rendah yang berkembang melalui proses khusus yang berbeda dibandingkan dengan tekanan rendah sehari-hari yang rutin terjadi.
Badai petir yang kuat menggelembung di sekitar pusat tekanan rendah bertindak seperti mesin yang menggerakkan sistem ini. Air laut yang hangat memberi badai petir tersebut energi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang saat mereka berputar melalui daerah tropis. Badai ini dapat terus berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berpekan-pekan selama mereka mempertahankan akses ke air dan kondisi yang menguntungkan di atmosfer sekitarnya.
Semua siklon tropis sama di seluruh dunia. Siklon tropis yang matang di Atlantik disebut badai, sedangkan badai yang sama di Samudra Pasifik bagian barat dijuluki topan. Jika kecepatan angin maksimum topan mencapai sedikitnya 150 mph, atau setara dengan badai Kategori 4, maka ia layak disebut sebagai "topan super". Topan super sangat umum terjadi di Samudra Pasifik bagian barat. Ahli meteorologi telah mencatat ratusan topan super di wilayah tersebut antara tahun 1945 dan 2022.
Lebih dari 200 badai tersebut mencapai kekuatan yang setara dengan badai Kategori 5. Ada empat topan super setara Kategori 5 di Pasifik bagian barat pada tahun 2021 saja. Salah satu badai tersebut, Topan Super Rai, menewaskan lebih dari 400 orang ketika menghantam Filipina utara tidak lama setelah mencapai kekuatan puncaknya. Bandingkan aktivitas yang ramai itu dengan apa yang telah kita lihat di Samudra Atlantik, di mana pada periode waktu yang sama hanya ada 30 badai yang berhasil mencapai intensitas Kategori 5 di beberapa titik selama masa hidupnya. Frekuensi badai berskala besar di Atlantik tidak hanya jauh lebih rendah daripada yang terlihat di belahan dunia lain, tetapi badai Atlantik tingkat tinggi ini cenderung mencapai puncaknya dalam waktu yang lebih singkat daripada badai topan sejenisnya.