'Energi Kayu Hijau', Penjelasan Fotosintesis Pohon dalam Alquran
Alquran mengulas tentang pohon dan tumbuh-tumbuhan dengan berbagai istilah yang terkait dengannya seperti akar, batang, daun dan ranting.
Pohon menyumbang banyak sekali manfaat bagi manusia. Salah satu yang tak terbantahkan yakni kemampuan pohon memproduksi oksigen saat mereka berfotosintesis. Tidak seperti manusia dan binatang, pohon dapat memproduksi zat yang dihirup manusia untuk bernafas karena dapat menggunakan secara langsung energi matahari. Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrisi dengan cara yang khusus. Proses ini dinamakan fotosintesis.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya, fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
BBC Science Focus menulis, satu batang pohon scycamore atau tangkira dewasa dengan tinggi sekitar 12 meter dan berat dua ton termasuk akar dan daun, saat tumbuh 5 persen setiap tahun, maka akan menghasilkan 100 kilogram kayu dan 38 kilogram karbon. Dengan memperhitungkan berat kayu dan karbon, maka pohon tersebut mampu menghasilkan 100 kilogram oksigen per tahun. Sementara itu, manusia membutuhkan 740 kilogram per tahun untuk bernapas. Artinya, secara hitungan kasar, maka kita membutuhkan tujuh atau delapan pohon yang berkontribusi dalam produksi oksigen dalam satu tahun.
Tidak hanya menghasilkan oksigen, pohon juga bisa menyerap emisi karbon yang kerap dihasilkan manusia. Emisi yang dihasilkan berbeda-beda. Jumlah emisi karbon yang dapat diserap oleh satu pohon bisa bervariasi tergantung pada jenis pohon, usia, kondisi lingkungan, dan faktor-faktor lainnya. Beberapa pohon, terutama mereka yang tumbuh dengan cepat dan berukuran besar, dapat menyerap lebih banyak karbon. Selain itu, pohon yang masih muda atau berada di lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan optimal mungkin menyerap lebih sedikit karbon.
Fungsi pohon tak lepas dari pembahasan dalam kitab suci. Banyak ayat Alquran yang menggambarkan tentang pohon dengan ragam konteksnya. Dalam Tafsir Alquran Tematik Pelestarian Lingkungan Hidup yang diterbitkan Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Balitbang dan Diklat Kementerian Agama, Alquran mengulas tentang pohon dan tumbuh-tumbuhan dengan berbagai istilah yang terkait dengannya seperti akar, batang, daun dan ranting. Tak ketinggalan, Alquran juga mengulas seputar biji-bijian, sayur-sayuran hingga buah-buahan. Penyebutan seputar istilah pohon-pohonan tersebut ada pada 112 ayat yang tersebar di 47 surah. Alquran bahkan merekam 16 jenis tanaman yang disebutkan secara jelas.
Kisah pohon yang memproduksi oksigen memang tak dijelaskan secara tersurat di dalam Alquran. Meski demikian, Alquran sempat menyiratkan proses fotosintesis sebagai produsen oksigen. Dalam QS Yasin, Allah SWT berfirman: Yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.(QS Yāsin ayat 80).
Pada ayat ini, Allah menjelaskan, bahwa Dia Yang Mahakuasa mengeluarkan api dari pohon hijau yang membakarnya. Menurut pakar botani Muslim dari Universitas Suez Canal, Mesir, Al-Miliji, ayat ini bukan menjelaskan pohon yang diambil sebagai kayu bakar. Bila direnungkan, ayat ini mengisyaratkan dua peristiwa penting yaitu proses pembentukan energi dari unsur-unsur dalam daun kemudian disimpan dalam bentuk susunan kimiawi yang dikenal dengan anabolism, salah satu fenomenanya adalah fotosintesis. Proses itu disimpulkan dari penggalan ayat yang berbunyi, “Allah ja‘ala lakum minasy-syajaril akhdhari nāran”.
Berikutnya, proses mengeluarkan energi dari unsur kimiawi dalam bentuk energi kalori yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup. Proses yang dikenal dengan katabolisme ini terambil dari ungkapan, fa ′idza antum minhu tūqidūn. Kedua peristiwa ini disebut juga metabolisme.
Ketika menafsirkan ayat di atas, para ulama penyusun Tafsir Al-Muntakhab menjelaskan, energi surya dapat berpindah ke dalam tumbuh-tumbuhan melalui proses fotosintesis. Sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat hijau daun (klorofil) menghisap karbondioksida dari udara. Sebagai akibatnya, terjadilah interaksi antara gas karbondioksida dan air yang diserap oleh tumbuh-tumbuhan dari dalam tanah akan dihasilkan zat karbohidrat berkat bantuan sinar matahari. Dari situ, terbentuk kayu yang pada dasarnya terdiri atas komponen kimiawi yang mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Demikian betapa pentingnya tumbuhan sebagai penghasil oksigen dan unsur lain yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di bumi ini.
Kehidupan di planet bumi ini dimulai dari air di lautan dan samudra. Sementara di daratan kehidupan, menurut sebagian ahli berdasarakan fosil tumbuhan tertua yang ditemukan, baru dimulai sekitar 450 juta tahun lalu. Kemudian diikuti oleh makhluk-makhluk lain, seperti hewan dan manusia yang diperkirakan kehidupannya dimulai sekitar 200 ribu tahun yang lalu. Proses penahapan seperti ini bukanlah tanpa maksud. Eksistensi tumbuhan dan pepohonan jauh sebelum hewan dan manusia karena ia memiliki peran yang sangat besar dalam melapisi atmosfer bumi dengan oksigen sehingga layak untuk dihuni.
Oksigen adalah bahan bernapas bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia dan binatang. Apabila tidak ada tumbuhan sebagai penghasil oksigen, maka persediaan oksigen di udara suatu saat akan habis dan hal tersebut akan menjadi akhir dari semua makhluk hidup di bumi.