Green Qurban Edukasi Warga Kurban Ramah Lingkungan

Program Green Qurban akan digelar di tujuh titik di berbagai daerah di Indonesia pada 7-8 Juni 2025. 

Jun 6, 2025 - 15:01
Green Qurban Edukasi Warga Kurban Ramah Lingkungan

MOSAIC-INDONESIA.COM, JAKARTA — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah merilis program Green Qurban di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (4/6/2025) yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Program tersebut akan digelar di tujuh titik di berbagai daerah di Indonesia pada 7-8 Juni 2025. 

Ketua MLH PP Muhammadiyah M Azrul Tanjung mengungkapkan, Green Qurban dilatarbelakangi dengan kesadaran bahwa Indonesia sebagai salah satu negara mega-biodiversity yang menghadapi berbagai ancaman dari deforestasi, krisis air, polusi udara. Dampak perubahan iklim pun sudah kian terasa. Meski demikian, Azrul mengatakan, kesadaran kolektif masyarakat masih jauh dari cukup sementara partisipasi publik dalam menjaga lingkungan belum sistemik dan berkelanjutan.

Untuk itu, Azrul mengatakan Green Qurban bagian dari upaya mengedukasi masyarakat, menghadirkan praktik berkurban yang ramah lingkungan."Kenapa Green Qurban? Karena seperti yang diketahui pemotongan hewan kurban tidak ramah, kami sudah mulai melakukannya tidak hanya dalam bentuk sosialisasi, tetapi kita juga memperhatikan misalnya di beberapa tempat kami sudah siapkan di Jawa, di Sumatera, Di Papua juga kami sudah melakukan bagaimana memotong hewan kurban secara ramah lingkungan," kata Azrul, Rabu.

Dalam Green Qurban 2025 ini, Muhammadiyah akan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik saat pembagian kurban dengan memanfaatkan kemasan organik dan reusable, seperti daun jati, besek dari bambu dan lain-lain. Muhammadiyah juga akan mengedukasi masyarakat mengelola limbah hewan kurban secara bertanggung jawab seperti membersihkan saluran air atau sungai usai menyembelih hewan kurban.

Dia menegaskan,  Green Qurban 1446 H/2025 merupakan hasil kerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji dan panitia pemotongan kurban yang tersebar di tujuh titik diantaranya Medan (Sumatera Utara), Tangerang Selatan (Banten), Cilacap serta Pati (Jawa Tengah), Lamongan (Jawa Timur), Bima (NTB) dan Sorong (Papua Barat Daya).

Dari limbah plastik hingga perlindungan hutan

Di samping Green Qurban, Azrul menyatakan,  Muhammadiyah  telah mengambil langkah nyata dalam pengelolaan limbah plastik, pendidikan lingkungan, dan perlindungan hutan.   Dia menjelaskan, Muhammadiyah aktif mengubah limbah plastik menjadi produk bernilai, seperti tas, sajadah, dan peci, melalui kolaborasi dengan bank-bank syariah. "Ini juga sebuah gerakan yang sudah kami lakukan terutama nanti bersama bank-bank syariah," kata  dia.

Salah satu terobosan terbaru adalah peluncuran Plastik Pay atau ATM Sampah, sebuah mesin yang mendorong masyarakat menukarkan limbah plastik untuk didaur ulang. Program ini telah diluncurkan pada Ramadhan 2025 dan akan diperluas ke seluruh Indonesia dengan dukungan perbankan syariah serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  "Kami berharap perusahaan-perusahaan ikut berkontribusi dalam pengurangan karbon melalui pendekatan ini," tambah Azrul.  

MLH PP Muhammadiyah juga menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengimplementasikan Program Adiwiyata Berkemajuan. Program ini memadukan pendidikan lingkungan dengan nilai-nilai Islam berkemajuan di sekolah-sekolah Muhammadiyah.  

Dengan lebih dari 5.000 sekolah Muhammadiyah, potensi transformasi ekologis di sektor pendidikan sangat besar. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup, sekolah yang menerapkan Adiwiyata memiliki pengaruh positif terhadap perilaku ramah lingkungan siswa dan guru.

"Kami mengajak sekolah Muhammadiyah menjadi ramah lingkungan, misalnya dengan mengurangi plastik sekali pakai, menggunakan tumbler, dan menciptakan kampus hijau," jelas Azrul. Pelatihan kepala sekolah akan digelar di Cirebon pada 23 Juni 2025, dengan rencana ekspansi ke luar Jawa.  

Papua menyimpan 35 persen hutan primer Indonesia. Namun, tekanan terhadap hutan adat dan kawasan konservasi terus meningkat. Menyoroti ancaman deforestasi, MLH akan mengadakan Workshop Pemberdayaan Hutan di Sorong, Papua Barat Daya, pada 30 Juni 2025.

Workshop ini melibatkan pengurus MLH se-Papua untuk pelatihan pengelolaan hutan lestari, advokasi, dan pemberdayaan masyarakat adat.  Muhammadiyah berkomitmen memperkuat kapasitas komunitas lokal dalam menjaga kawasan kritis, sekaligus mendorong kebijakan berkelanjutan di tingkat daerah.  

Azrul mengakui sepenuhnya menghilangkan ketergantungan pada plastik sulit, namun langkah pengurangan harus konsisten. "Kami terus mendorong kader muda Muhammadiyah menjadi duta lingkungan yang mengedukasi publik," kata dia.