Forum Hutan Wakaf Indonesia Sepakati Peta Jalan Lima Tahun ke Depan
FGD bertujuan untuk menyelaraskan pandangan para nazhir yang telah mengelola hutan wakaf.

MOSAIC-INDONESIA.COM, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) bersama dengan Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengadakan focus group discussion (FGD) bertema “Pengembangan Ekosistem Hutan Wakaf dan Wakaf Hutan di Indonesia”. Kegiatan ini dihadiri oleh nazhir (pengelola) hutan wakaf dari berbagai daerah termasuk Aceh, Bogor, Tasikmalaya, Gunungkidul, Wajo dan Mojokerto.
FGD bertujuan untuk menyelaraskan pandangan para nazhir yang telah mengelola hutan wakaf serta merumuskan langkah strategis bagi pengembangan hutan wakaf serta gerakan Wakaf Hutan di Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi pondasi pengelolaan hutan wakaf di Indonesia.
Dalam FGD tersebut, komunitas dan lembaga pengelola hutan wakaf pun sepakat untuk membentuk sebuah forum bersama yang dinamakan Forum Hutan Wakaf Indonesia. Forum tersebut pun menyepakati sebuah peta jalan dalam lima tahun ke depan untuk pengembangan hutan wakaf secara nasional. Pada tahun pertama, hutan wakaf akan melakukan penguatan nazir sehingga bisa mencapai standar good nazir governance.
Dirjen Bimas Islam Prof Abu Rokhmad dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kemenag memiliki perhatian yang besar pada isu iklim, ”Kami ingin dapat menerjemahkan berbagai ayat dan hadis, termasuk agama-agama yang lain menggunakan pendekatan-pendekatan khas ekoteologi. Kita punya ajaran nilai-nilai agama yang luar biasa, tetapi umat sayangnya masih jauh dari itu, sehingga perlu dibangun satu teologi khusus mengenai alam."
Ia menambahkan, pelestarian lingkungan khususnya hutan harus menjadi kesadaran semua umat dan pemerintah perlu bersinergi untuk mendorong ekosistem Wakaf Hutan yang lebih baik khususnya membangun kolaborasi dengan kementerian terkait serta kebijakan. “Kementerian Agama siap mendukung juga dari sisi kebijakan, jangan sampai ada gap antara apa yang kita dukung dengan kebijakan," jelas dia.
Menanggapi konsep ekoteologi, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Assoc. Prof. Irfan Syauqi Bek, menilai bahwa konsep tersebut sangat luar biasa. “Ini bukan sekadar diskursus akademik, tetapi juga merefleksikan satu konsep, bahwa sebenarnya melindungi lingkungan itu adalah bagian dari keimanan. Karena hablul minal alam (hubungan manusia dengan alam semesta) itu menjadi indikator apakah kita patuh kepada Allah SWT atau tidak.”
Ia juga menjelaskan bahwa inisiatif seperti Hutan Wakaf perlu mendapatkan dukungan yang besar. Ia mengutip laporan Asian Development Bank (ADB), “Kalau tidak ada ikhtiar maksimal, maka setiap negara akan berpotensi kehilangan Produk Domestik Bruto (PDB). Jadi, kalau pemerintah ingin 8% pertumbuhan ekonomi, kalau tidak memperhatikan aspek lingkungan, tambah berat, ada reverse effect. Sampai 2035 kita bisa kehilangan 5% PDB, dan angka itu akan naik; dalam hitungan 15 tahun, dia bisa naik dua kali lipat, di 2070 bisa sampai kehilangan 30%, itu luar biasa.”
Selain itu, Irfan memberikan tiga usulan untuk langkah ke depan, di antaranya untuk mengembangkan nazhir governance atau tata kelola pengelolaan nadzir yang profesional, termasuk melalui Good Nadzir Governance Index untuk mengukur kualitas level tata kelola, meningkatkan kemampuan kelembagaan nazhir untuk beradaptasi dan berkolaborasi serta sinergi seluruh pemangku kepentingan.
Hutan wakaf adalah sebuah inovasi wakaf produktif berbasis ekologi yang bertujuan melestarikan lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan. Inisiatif ini telah tumbuh di beberapa daerah, menunjukkan potensi besar sebagai solusi wakaf kontemporer yang relevan dengan isu lingkungan dan pembangunan hijau.
Lihat postingan ini di Instagram
Prof Waryono Abdul Ghofur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama RI, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kami di Kementerian Agama sampai perguruan tingginya, untuk diskusi Islam dan lingkungan hidup itu tuntas, namun belum banyak aksi. Untuk itu kita perlu memperbanyak dan memperluas jejaring kolaborasi.”
Menurut dia, Wakaf Hutan perlu didorong untuk tidak hanya berhenti sebagai diskursus namun terwujud menjadi aksi. “Perlu adanya roadmap pengembangan wakaf hutan, milestones-nya seperti apa, perlu dirumuskan agar langkah-langkah kita kedepan sistematis, dan tidak sporadis.”
Pada Maret 2025, MOSAIC bekerjasama dengan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama melaksanakan Roadshow Lokakarya Wakaf Hutan di empat Kota Wakaf yaitu Wajo, Gunungkidul, Tasikmalaya dan Padang. Roadshow tersebut bertujuan untuk menularkan semangat Wakaf Hutan di empat Kota Wakaf yang telah dicanangkan Kementerian Agama.
Ketua MOSAIC Nur Hasan Murtiaji menjelaskan, “Waktu kami melaksanakan roadshow di 4 Kota Wakaf, rata-rata peserta cukup bergairah ada alternatif wakaf yang lain. Selain itu, jika bicara aspek perusahaan, perlu untuk adanya edukasi dan mengkoneksikan dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Environment, Social, Governance (ESG) mereka karena potensinya sangat besar. “
“Kami berharap, mudah-mudahan dari FGD kita bisa membuat roadmap pengelolaan hutan wakaf secara nasional seperti apa, dampak sisi nasional dan lokal kedaerahannya seperti apa. Ini yang perlu kita kerjakan secara serius, tentu dengan dukungan Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia, juga dari media, karena dengan kolaborasi dampaknya akan lebih besar,”harap Hasan.
Selanjutnya MOSAIC berencana untuk membuat FGD lanjutan dengan mengundang multipihak, termasuk kementerian dan lembaga terkait, sektor swasta, BUMN, akademisi dan NGO, untuk dimintai pendapat soal roadmap yang akan menjadi keluaran dari FGD hari ini. FGD selanjutnya juga diharapkan bisa mengeksplorasi daya dukung dari multipihak yang dibutuhkan untuk memenuhi ambisi peta jalan tersebut.
Salurkan wakaf terbaik anda lewat platform Satu Wakaf demi menjaga hutan kita.
#pahalasepanjangmasa
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Aldy Permana 0451768002; Achmad Syalaby Ichsan 081385366660
Email: admin@mosaic-indonesia.com