Bagaimana Olimpiade Paris 2024 Tetap Sejuk Meski tanpa AC?
Penyelenggara berencana menggunakan sistem pendingin air di bawah Perkampungan Atlet.
Demi mengurangi jejak karbon, penginapan para etlet peserta Olimpiade Paris 2024 tidak akan dilengkapi dengan penyejuk udara (AC). Meski demikian, pihak penyelenggara mengklaim, olimpiade ke-33 ini akan menggunakan sistem pendingin bawah tanah demi menjaga agar para atlet tetap sejuk selama olimpiade meski tanpa AC.
Penyelenggara berencana menggunakan sistem pendingin air di bawah Perkampungan Atlet. Teknologi yang sama sebelumnya telah membantu Museum Louvre mengatasi panas terik di Paris yang memecahkan rekor tahun lalu, dilaporkan AP.
Dengan adanya teknologi ini, suhu diharapkan tetap terkendali bagi para atlet Olimpiade dan Paralimpiade yang tinggal di sana. Keputusan ini merupakan bagian dari tujuan panitia penyelenggara untuk mengurangi jejak karbon Olimpiade Paris hingga setengahnya. Dengan demikian, olimpiade tahun ini akan menjadi ajang yang paling ramah lingkungan dengan memasang teknologi khusus yang menggunakan sumber-sumber alami untuk membuat semua orang tetap sejuk, bahkan saat terjadi gelombang panas.
"Saya ingin Olimpiade Paris menjadi teladan dari sudut pandang lingkungan," kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo.
Anne bertekad untuk mengatasi perubahan iklim dengan rencana aksi ambisius yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis dan membuat kota yang berjuluk Kota Cahaya menjadi netral karbon pada tahun 2050. Dibandingkan dengan proyek konvensional, dampak karbon akan berkurang hingga 45% untuk perkampungan atlet selama fase konstruksi dan sepanjang siklus Olimpiade, katanya.
Selama Juli dan September 2024, perkampungan etlet di utara Paris akan menjadi tuan rumah bagi 15.600 atlet dan ofisial olahraga selama Olimpiade dan 9.000 atlet dan tim pendukung mereka selama Paralimpiade. Setelah pertandingan, lokasi seluas 50 hektare (125 are) di sebelah Sungai Seine di distrik populer Seine-Saint-Denis akan menjadi lingkungan perumahan dan komersial nol karbon dan ramah lingkungan dengan 6.000 penghuni baru - yang pertama kali akan pindah paling cepat tahun 2025.
Olimpiade Paris
Untuk mengantisipasi cuaca panas, penyelenggara telah mempelajari gelombang panas blok demi blok di Desa Atlet. Mereka telah mensimulasikan kondisi di bagian akomodasi yang paling banyak terpapar sinar matahari dan telah menguji keefektifan sistem pendingin dengan tujuan untuk menjaga suhu dalam ruangan antara 23 dan 26 derajat Celcius (73 dan 79 derajat Fahrenheit).
Sistem energi panas bumi akan memastikan bahwa suhu di apartemen atlet di pinggiran kota Seine-Saint-Denis tidak naik di atas 26 derajat Celcius (79 derajat Fahrenheit) pada malam hari, termasuk selama potensi gelombang panas, kata Laurent Michaud, direktur Desa Olimpiade dan Paralimpiade.
Dia mengatakan bahwa penyelenggara telah melakukan tes di kamar-kamar yang terletak di lantai tertinggi dari tempat tinggal dan menghadap ke selatan dan terkena sinar matahari langsung di dua sisi. Mereka juga mempertimbangkan arah angin di wilayah tersebut dan suhu air di Sungai Seine. Mereka telah bekerja sama dengan badan cuaca nasional Prancis untuk mengembangkan prakiraan suhu.
"Meskipun suhu di luar ruangan mencapai 41 derajat Celcius (106 derajat Fahrenheit), kami memiliki suhu 28 derajat (82 derajat Fahrenheit) di sebagian besar ruangan ini," kata Michaud kepada The Associated Press, merinci hasil simulasi gelombang panas. "Di ruangan lain, kami jelas memiliki suhu yang lebih rendah."
Selain pendingin di bawah lantai, insulasi yang dibangun di dalam bangunan akan memungkinkan penghuni untuk menjaga suhu dingin yang didapat pada malam hari sepanjang hari, kata Michaud. Untuk menjaga kesejukan di dalam, para atlet harus mengikuti beberapa aturan dasar, tambahnya, termasuk memastikan tirai jendela tertutup di siang hari.
Laurent Monnet, yang bertanggung jawab atas transisi hijau di Balai Kota Saint-Denis, pinggiran utara Paris di mana Desa Olimpiade utama akan berada, mengatakan bahwa semua kamar harus lebih dingin 6 derajat Celcius (11 derajat Fahrenheit) dari suhu di luar, tanpa unit AC. Meskipun beberapa calon peserta Olimpiade telah menyatakan keprihatinan mereka tentang kurangnya pendingin ruangan, Monnet mengatakan bahwa para atlet harus beradaptasi dan membantu berkontribusi dalam memerangi perubahan iklim.
"Kami membutuhkan para atlet untuk memberikan contoh ketika mereka menggunakan gedung-gedung tersebut," kata Monnet. "Kita dapat membangun desa yang paling baik yang kita inginkan, namun penggunaan yang akan dilakukan terhadapnya yang akan membebani jejak karbon kita."
Rencana panitia olimpiade mendapat respons positif dari beberapa atlet. Eliud Kipchoge, juara Olimpiade dua kali dan pemegang rekor dunia maraton, mendukung rencana Paris. Pelari asal Kenya ini merupakan salah satu pendukung paling vokal dalam olahraga ini dan telah berulang kali menyuarakan perubahan iklim dan dampak pemanasan global."Ini adalah pemikiran yang bagus, karena kita semua perlu mengurangi karbon," kata Kipchoge dalam sebuah wawancara dengan AP.
Dia meminta para atlet untuk membantu memerangi perubahan iklim dengan mengurangi dampak karbon mereka selama kompetisi, latihan dan kehidupan mereka secara umum karena "kita semua akan mengalami skenario yang sama."
Hanya saja, apa yang digaungkan panitia tak selalu sejalan dengan keinginan kontingen peserta. Sarah Hirshland, CEO Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS (USOPC), mengonfirmasi bahwa tim-tim tersebut akan memasok unit pendingin ruangan untuk atlet-atlet mereka.
"Dalam percakapan kami dengan para atlet, ini adalah prioritas yang sangat tinggi dan sesuatu yang menurut para atlet merupakan komponen penting dalam kemampuan performa mereka, dan prediktabilitas serta konsistensi dari apa yang biasa mereka lakukan," katanya kepada para jurnalis dalam sebuah pengarahan pekan lalu.
Terlepas dari keputusan tersebut, Hirshland mengatakan bahwa USOPC menghormati upaya yang dilakukan oleh penyelenggara Paris 2024 untuk meningkatkan keberlanjutan acara tersebut. Para atlet dari Inggris, Australia, Denmark, dan Italia juga dilaporkan memasang sistem AC mereka sendiri di Olympic Village.
Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara yang mempertimbangkan untuk membawa pendingin ruangan sendiri harus "mempercayai ilmu pengetahuan."